Hati-hati Minum Obat Pereda Nyeri, Jantung Kita Yang Akan Kalah

Walau obat-obatan pereda nyeri kebanyakan dijual bebas, tetapi jangan biasakan diri mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang karena bisa berdampak pada kesehatan jantung.

Obat-obatan antiperadangan non-steorid (NSAIDs) seperti obat golongan ibuprofen, naproxen dan diclofenac, merupakan jenis obat yang sering dipakai untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 10 juta orang yang rata-rata berumur 77 tahun dan sering mengonsumsi obat antinyeri, diketahui obat tersebut bisa meningkatkan risiko gagal jantung.

Dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsi obat tersebut, mereka yang  sering risikonya terkena gagal jantung naik 19 persen. Orang berusia lanjut biasanya minum obat tersebut untuk mengatasi nyeri persendian.

Para ahli dari Yayasan jantung Inggris (BHF) merekomendasikan agar obat NSAIDs dikonsumsi dalam dosis yang paling rendah dan periode sebentar.

"Obat-obatan itu harus disertai peringatan, terutama pada pasien yang punya faktor risiko penyakit jantung dan mengonsumsi obat setiap hari," kata Prof.Peter Weissberg, direktur medis BHF.

Bahaya obat pereda nyeri pada orang yang berusia lebih muda memang tidak seperti pada lansia.

"Orang muda tidak perlu takut mengonsumsi pereda nyeri, biasanya obat ini dikonsumsi oleh mereka yang punya nyeri kronik atau akibat cidera olahraga," kata Helen William, konsultan farmasi penyakit jantung.

Walau begitu, bila obat ini dikonsumsi setiap hari, sebaiknya harus dalam anjuran dokter. Pemilihan jenis obat juga harus disesuaikan dengan sumber nyerinya.

"Bila ada cidera otot, biasanya karena inflamasi dan obat ibuprofen cocok. Tetapi jika sakitnya nyeri kepala, lebih tepat parasetamol karena penyebabnya bukan peradangan," katanya.

0 Response to "Hati-hati Minum Obat Pereda Nyeri, Jantung Kita Yang Akan Kalah "

Posting Komentar