PT. Bio Farma

PT. Bio Farma bekerjasama dengan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan kemandirian riset vaksin, membentuk riset vaksin, dan menyusun roadmap riset vaksin nasional. Menurut Direktur Utama PT Bio Farma, Drs. Iskandar, Jakarta, Selasa, mengatakan kerjasama ini merupakan salah satu langkah kongkrit sistem riset internasional yang mempunyai suatu integritas.

"Kerjasama ini dapat membuahkan suatu inovasi mengenai vaksin kanker leher rahim (HPV), HIV, dan pandemic influenza berbasis rekayasa genetika," kata dia. Ia menjelaskan, bahwa industri vaksin khususnya di negara berkembang harus mampu menyediakan vaksin dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

"Salah satu tujuan dalam Dekade Vaksin 2011-2020 dalam pelayanan imunisasi mendatang, yaitu meningkatkan kesadaran pentingnya imunisasi dan pemerataan imunisasi untuk masyarakat dari segala usia.," katanya. Kegiatan ini, lanjut dia diselenggarakan sebagai langkah menuju Dekade Vaksin 2011-2020 berdasarkan rekomendasi WHO pada pertemuan tahunan ke-64 World Health Assembly.

"Pada akhir lima tahun ke depan, kami akan meluncurkan produk baru, yaitu vaksin pentavalent yang terdiri atas lima antigen; difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B dan HIB," kata Iskandar. Sementara itu, staf ahli Kementerian Kesehatan bidang Pengendalian Resiko, Triono Sundoro, mengatakan riset vaksin ini dikembangkan tidak memakai virus, sehingga orang yang diinjeksi dengan vaksin itu tidak terkontaminasi virus dan dipastikan tidak mengandung zat babi.

Menurut dia, protein yang dihasilkan virus di dalam vaksin itu sudah dikembangkan dengan teknologi yang canggih untuk daya tahan tubuh seseorang sehingga pembuatan vaksin tidak memerlukan virus itu. "Dalam lima tahun ke depan masyarakat mempunyai rapor tentang kesehatan dirinya melalui tes DNA karena teknologi sekarang semua sudah canggih," demikian Triono. Demi mendukung tujuan tersebut, PT Bio Farma melakukan penandatanganan (MoU) dengan Universitas Brawijaya untuk riset kontrasepsi pria dan Universitas Jendral Achmad Yani untuk riset vaksin Rabies. Demikian catatan online Orangapatiang yang berjudul PT. Bio Farma.

0 Response to "PT. Bio Farma"

Posting Komentar