Capres Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla

Sejumlah hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang menjadi capres masih dibawah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Salah satu hasil tersebut survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) menunjukkan, dari sisi popularitas, kesukaan, hingga terpilihan, Ical masih terbilang rendah. Popularitas Jusuf Kalla masih yang teratas dengan 95,88 persen.

Disusul Aburizal Bakrie 90,09 persen, Priyo Budi Santoso 80,37 persen, Akbar Tandjung 80,17 persen, Fadel Muhammad 50,37 persen, Agung Laksono 46,63 persen, Hajriyanto Y Thohari 35,42 persen, dan Sharif Cicip Sutarjo 31,96 persen.

Sementara untuk kesukaan (akseptabilitas) terhadap tokoh Golkar, Jusuf Kalla kembali tertinggi dengan 70 persen. Selanjutnya, Priyo Budi Santoso 49 persen, Aburizal Bakrie 45 persen, Akbar Tandjung 40,84 persen, Fadel Muhammad 35,6 persen, Agung Laksono 32,89 persen, Hajriyanto Y Tohari 23,64 persen, dan Syarif Cicip Sutarjo 19,71 persen. Dari segi keterpilihan terhadap tokoh Golkar, nama Jusuf Kalla lagi-lagi masih teratas dengan 22,42 persen. Selanjutnya Aburizal Bakrie 16,32 persen dan Priyo Budi Santoso 12,24 persen.

Atas hasil tersebut, sejumlah pihak berpendapat guna mengerek elektabilitas Ical, Partai Golkar "mengawinkan" Ketua Umumnya dengan sosok dari internal Partai sendiri. Adalah JK diduetkan sebagai Cawapres. Terkait pendapat tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan hal itu semua tergantung dengan hasil Pileg 2014 mendatang, apalah Golkar akan mengusung pasangan Capres dan Cawapres sendiri.

"Nah Golkar dalam hasil survei lembaga survei sekarang di posisi atas, dan salah satu lembaga survei menyebutkan 21 persen. Dan syarat mencalonkan 20 persen kursi di parlemen dan 25 persen suara. Kalau nanti kita mencapai jumlah itu berarti kan Golkar sudah bisa mencalonkan langsung," jelas Akbar Tandjung, saat ditemui disela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IV DPP Partai Golkar, Senin (29/10/2012) di Hotel Borobudur, Jakarta. Namun menanggapi apakah Golkar tidak akan membuat skenario menduetkan Ical (Capres) dan JK (Cawapres)? Akbar balik bertanya. "Apa iya pak JK-nya mau. Belum tentu mau," demikian Akbar Tandjung.

Lebih lanjut, Akbar menegaskan meskipun hingga sekarang ada survei menunjukkan elektabilitas JK unggul atas Ical, namun Partai Golkar sudah bulat tidak akan mengevaluasi pencapresan ketua umumnya maju menjadi Capres 2014 dari Partai berlambang Beringin ini. Akbar Tandjung tegaskan Pencapresan Ical sudah tetap dan tidak akan ada evaluasi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IV DPP Partai Golkar.

3 Responses to "Capres Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla"

  1. mksih infonya,,,,,
    http://www.minimalisjati.com/

    BalasHapus
  2. naahh dengan carut marut nya beberapa partai besar dan berkuasa ditanah air saat ini yang lagi banyak kasus
    bisa jadi Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla dapet angin buritan untuk berkibar lewat partai lawas berlambang beringin itu...

    BalasHapus
  3. kirain saya ICAL sudah diatas Yusuf Kallla, siapapun yang calonin semoga adil buat rakyat jika terpilih

    BalasHapus