Jumlah Kebakaran Di Jakarta Utara

Terhitung dari Januari hingga Oktober 2013, jumlah kebakaran di Jakarta Utara tercatat mencapai 124 kasus dan mengakibatkan korban jiwa hingga 11 orang. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dalam kurun waktu yang sama dengan jumlah sebanyak 180 kasus. Namun, dilihat dari korban jiwa, tahun ini mengalami peningkatan. Tahun lalu, kebakaran menyebabkan empat jiwa melayang di Jakarta Utara.

Wilayah kebakaran terbanyak pada tahun ini berada di Kecamatan Penjaringan dengan 36 kasus. Angka tersebut disusul di Kecamatan Cilincing dengan jumlah kebakaran mencapai 23 kejadian. Tak hanya korban jiwa, kasus kebakaran di wilayah Jakarta Utara juga menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai hingga Rp 78 miliar.

Adapun dari 11 korban yang tewas, 9 di antaranya di Kecamatan Penjaringan, 1 Kecamatan Kelapa Gading, dan satu lagi di Kecamatan Tanjung Priok. Sementara tahun 2012 lalu, korban jiwa mencapai empat orang, dua di Kecamatan Tanjung Priok dan dua lainnya di Kecamatan Penjaringan.

Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara Nurdin Silalahi memperkirakan, jumlah kebakaran di Jakarta Utara menurun tahun ini. "Saat ini sudah memasuki musim hujan, maka dalam dua bulan ini kita perkirakan jumlahnya akan menurun," ujar Nurdin saat dihubungi, Selasa (29/10/2013).

Sementara menurut Kasudin Damkar dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Frans Hodden Silalahi, penyebab kebakaran lebih banyak disebabkan oleh korsleting listrik di permukiman padat penduduk. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan jaringan listrik di rumahnya dan tidak mengikuti petunjuk umum instalasi listrik yang benar.

"Misalnya satu aliran listrik sering digunakan masyarakat untuk banyak keperluan, seperti dispenser, kulkas, tv, bahkan kadang menyetrika baju pun memakai satu aliran listrik yang sama. Penggunaan kabel dengan tidak berstandar kerap membuat beban aliran listrik tidak sebanding, yang berakibat kelebihan kapasitas sehingga berujung pada kebakaran," jelasnya.

Dalam menangani kasus kebakaran yang terjadi, Frans menyadari terbatasnya jumlah sumber daya manusia (SDM) Sudin Damkar tidak sebanding dengan luas wilayah Kota Jakarta Utara. Hal tersebut menjadikan penanganan kebakaran belum dapat maksimal.

Dengan demikian, diperlukan peran serta masyarakat dalam membantu upaya-upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran secara dini. Selain peran serta masyarakat, menurutnya, diperlukan juga koordinasi yang harmonis bagi semua unsur yang berkepentingan dalam penanganan bahaya kebakaran.

0 Response to "Jumlah Kebakaran Di Jakarta Utara"

Posting Komentar