Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein mengungkapkan kesiapannya jika memang terpilih menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Kesiapan itu termasuk menghadapi ancaman dari luar, yang berkepentingan dalam kewenangan KPK mengusut kasus korupsi. Pasalnya, disebut-sebut pimpinan lembaga anti korupsi itu kerap mendapat ancaman dibunuh karena keberanian membongkar korupsi.

"Kita pasti ada takutnya tapi dengan cara apapun juga kita akan kembali kepada Tuhan YME. Mungkin lebih baik kembali dengan cara terhormat seperti itu daripada dengan cara yang lain," ujar Yunus usai mengikuti wawancara dengan tim Pansel Capim KPK, di Graha Pengayoman, Senin (15/8/2011).

Yunus pun menyebut dalam menjalankan posisinya sebagai Kepala PPATK, selama ini ia bertindak sebagai penyuplai data. Menurutnya, hal itu bisa diistilahkan dalam dunia sepakbola sebagai pengumpan. Oleh karena itu, jika nanti terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia siap mengubah perannya menjadi striker alias 'penyerang' yang memang tugasnya mencetak gol. Dulu saya sebagai feeder atau tadinya pemain gelandang, kalau nanti jadi pimpinan KPK saya akan berubah menjadi striker," ujar Yunus optimis saat menjawab pertanyaan dalam sesi wawancara.

Dengan istilah-istilah sepak bola itu, Yunus berjanji akan mencetak gol dari umpan-umpan yang selama ini tak pernah berhasil menjadi gol. "Kalau terpilih saya akan mngubah posisi menjadi striker. Mudah-mudahan ada beberapa umpan yang dulu tak gol, semoga bisa digolkan," ucapnya. Yunus mengaku sudah menyuplai 1.700-an data ke aparat penegak hukum. Dari data tersebut, lanjutnya, 40 persennya terindikasi korupsi. "Namun penanganannya belum diolah secara maksimal. Tapi saya siap memaksimalkan data-data tersebut," tukasnya. Demikian catatan online Orangapatiang yang berjudul Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.